Rating TV dan Cerita Dibaliknya (edited 22 Juni 2016)

Waktu baca :

6 menit
Trakteer Saya

Hai. Inilah pengetahuan umum tentang rating TV. Diintisarikan dari berbagai sumber, saya cuplik sedikit pertanyaan umum tentang rating TV. Selamat menyimak.

1. Apa itu rating TV?

Rating TV adalah angka-angka yang menunjukkan jumlah pemirsa yang menyaksikan suatu program TV tertentu. Rating TV biasanya menjadi tolok ukur keberlanjutan suatu program, dan menjadi patokan bagi pengiklan untuk membeli spot iklan pada program tertentu. Namun, rating TV tak harus menjadi patokan utama. Masih ada tolok ukur lainnya yang perlu dipikirkan dalam membuat program, dan menempatkan iklan.

2. Siapakah yang mengumpulkan data-data rating? Bagaimana cara menentukan rating TV? Apakah dengan kita menonton TV, berpengaruh terhadap rating TV?

Lembaga pengumpul data-data rating TV adalah AGB Nielsen (selanjutnya disebut Nielsen), untuk kemudian dilaporkan kepada manajemen TV.

Cara menentukan rating TV :

1. Nielsen akan menyebarkan sekitar 2000an people meter (sejenis Set Top Box, gambar terlampir) ke rumah-rumah responden di 10 kota besar di Indonesia. Mereka akan diajarkan cara penggunaan people meter tersebut.


People Meter

2. Fungsi people meter adalah sebagai pengirim data-data kepemirsaan, dan data terkait lainnya ke server Nielsen. Sebelum menyalakan TV, people meter akan memunculkan dialog box, yang menanyakan siapa yang menonton TV : apakah ayah, ibu, atau anak-anak. Tiap berganti channel, akan ditanya lagi siapa yang menonton TV. Sasaran responden hanyalah keluarga inti.

Penentu rating TV ada ditangan para responden. Sehingga, jika melihat program TV yang (maaf) isinya tidak jelas, justru malah masuk top 10 rating (paling bagus), ya.. Artinya para responden rupanya lebih suka tayangan tak jelas. Toh rating hanyalah tolok ukur kuantitatif, hanya sekedar menghitung jumlah pemirsa, bukan suka tidak suka terhadap suatu program. Tanpa people meter, anda tidak bisa membantu rating suatu program naik. Namun, anda bisa mendukung suatu program, agar program tersebut bisa lebih baik.

3. Jelaskan tentang segmentasi dan 10 kota besar sampel rating TV.

Segmentasi (dalam rating TV) adalah sasaran pemirsa yang dituju dalam pembuatan, penataan, dan pengemasan keseluruhan program dalam satu stasiun TV. Biasanya, segmentasi diukur berdasarkan tingkat ekonomi, pendidikan, umur, dan lain sebagainya. Mengenai 10 kota sampel Nielsen, berikut 10 kota yang dimaksud : Greater Jakarta, Greater Surabaya, Greater Yogyakarta, Greater Denpasar , Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Banjarmasin. Jumlah sampel terbanyak berasal dari Greater Jakarta (Jabodetabek), sekitar 60%. Makanya, rata-rata tayangan TV berisi selera orang Jabodetabek.

4. Saya pernah dengar, ada segmentasi A, B, C, D, E dan ALL. Apa itu?

Seperti yang sudah dijelaskan pada pertanyaan poin 3, segmentasi diukur berdasarkan banyak tolok ukur, termasuk tingkat ekonomi, terutama pengeluaran perbulan tiap rumah tangga. Segmentasi A-E dan ALL adalah segmentasi berdasarkan SES (Social Economic Status), yang dapat digolongkan sebagai berikut :

* SES A (> Rp. 3jt)

* SES B (Rp 2jt – Rp 3jt)

* SES C (Rp 1jt – Rp 2jt) (segmentasi C ini menjadi segmen terbanyak yang disurvei, sekitar 50-60%)

*SES D (Rp 700rb – Rp 1jt)

*SES E (< Rp 700rb)

5. Bisakah dijelaskan tolok ukur segmentasi yang dijadikan sampel Nielsen yang lain?

Pada artikel sebelumnya, sudah dijelaskan tentang tolok ukur dari sisi SES. Nah, ini adalah tolok ukur lainnya :

* Dari sisi umur : Kids (5-14 tahun), Teen (15-24 tahun), Adult (25-34 tahun) – ini bagian paling terbanyak jadi sampel (lebih dari 20%), Mature (35-44 tahun), Oldies (45-54 tahun), Grand (> 55 tahun).

* Pekerjaan : Labourer (Buruh), Student (Pelajar) – ini paling banyak dijadikan sampel (20% lebih), Housewife (Ibu Rumah Tangga), Retired/ Not Work (Pensiun/Tak bekerja).

* Product Decision Maker : Pengambil keputusan, bukan pengambil keputusan – ini paling banyak dijadikan sampel, sekitar 70%)

* Pendidikan : High School (SMA sederajat) – paling banyak jadi sampel (sekitar 30%), Elementary (SD sederajat), Secondary (SMP sederajat), Elementary Not Fin (SD tidak lulus), Academy (Akademi sederajat), University (Universitas).

6. Kemana sajakah rating dilaporkan? Kok saya lihat ada yang “bocor” ya?

Rating biasanya dilaporkan pertama kali kepada manajemen stasiun TV yang bersangkutan, dari Direktur Programming dan Produksi, Kadiv dan Kadep Produksi dan Programming, hingga ke tim produksi. Kemudian, disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Production House. Jika ada yang “bocor”, berarti ada pihak dalam yang memberitahukannya secara cuma-cuma.


Logo AGB Nielsen Media Research, lembaga penghitung rating TV dan Radio. Biasa disebut juga mbah Nielsen.

7. Batas waktu pengumpulan rating sampai jam berapa? Kapankah data-data rating disampaikan ke stasiun TV?

Batas pengumpulan rating sampai jam 01:59 WIB keesokan harinya. Berarti waktu pendataan rating dimulai jam 02:00-01:59 WIB. Mengenai penyampaian data rating, (misalnya) jika hari ini hari Senin, maka data rating akan disampaikan keesokan harinya. Kecuali hari Sabtu dan Minggu, akan disampaikan pada hari Senin, karena pada hari Minggu, Nielsen libur mengolah data.

8. Bagaimana kalau kasusnya seperti ini : Pertandingan sepak bola tayang jam 01:00, selesai jam 03:30, itu menghitung ratingnya bagaimana?

Karena batas waktu pengumpulan rating jam 01:59 WIB, maka untuk kasus seperti diatas, pertandingan sepakbola tersebut akan muncul dalam 2 daftar rating dalam 2 hari yang berbeda, (misalnya) pertandingan dimulai hari Senin jam 01:00, maka pertandingan tersebut akan dihitung sebagai hari Senin dari jam 01:00-01:59, sementara setelahnya, dihitung sebagai hari Selasa (dalam daftar rating). Hal ini juga berlaku bagi program lainnya yang waktu tayangnya lintas waktu (Nielsen).

9. Adakah rumus menghitung rating? Bagaimanakah format pelaporan rating?

Mengenai rumus penghitungan rating secara lengkap dan detil, silahkan buka halaman ini.

1 (a) TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SER (b) | RCTI (c) | Series : Drama (d) | 5.5 (e) | 21.8 (f)

Keterangan :

* a : Nomor urutan rating program TV

* b : Nama program

* c : Stasiun TV penayang program

* d : Jenis konten program

* e : TVR (dalam persen)

* f : Share (dalam persen) – biasanya yang ini lebih diperhatikan oleh “pembaca” rating.

Ada juga informasi lain yang bisa ditemukan pada daftar rating, seperti biaya pembuatan program, dan lainnya. Namun, informasi rating biasanya bersifat rahasia. Hampir jarang masyarakat umum mengetahui hal ini, karena memang tidak dipublikasikan, baik dari sarana offline ataupun online. Kalaupun ada yang mengetahuinya, biasanya mereka adalah orang

10. Oh iya, kenapa segmen C-E paling banyak disurvei, dibandingkan segmen A-B?

Segmen C-E (menengah kebawah) paling banyak disurvei, karena mereka paling memiliki waktu luang banyak untuk menonton TV, bahkan mereka hanya menjadikan TV sebagai satu-satunya hiburan dalam rumah. Pada segmen C-E, ibu-ibu dan anak-anak paling banyak menonton TV. Hal ini berbeda dibandingkan A-B, yang memiliki banyak cara mencari hiburan. Kalaupun menonton TV, biasanya mereka menyaksikan TV satelit, ataupun menonton TV berita. Segmen C-E menyukai TV hiburan, sementara A-B menyukai TV berita. Ini juga tergantung tingkat pendidikan, dan cara pemikirannya.

11. Mengenai data yang dikumpulkan people meter, apa sajakah?

Peoplemeter mengumpulkan data-data yang mendukung survei rating Nielsen, seperti data kepemirsaan, demografi dan rumah tangga, serta perpindahan channel (saluran) TV. Data-data tersebut akan disampaikan ke server Nielsen, untuk dikalkulasi.

Untuk referensi, silahkan membaca 3 artikel berikut, berjudul “Menyoal Rating Televisi”, “Ikut Jokowi atau Nielsen?”dan “Mekanisme Penghitungan Rating TV Indonesia”. Kebetulan, artikel yang pertama dan kedua dibuat oleh broadcaster (karyawan TV), sehingga pembahasan tentang rating bisa lebih mendalam. Jika ada yang masih belum dipahami dari kedua referensi tersebut, silahkan bertanya kepada saya lewat form komentar. Saya akan coba menjawabnya. Sekian..


Eksplorasi konten lain dari @plbk.investasi

Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.


Komentar

4 tanggapan untuk “Rating TV dan Cerita Dibaliknya (edited 22 Juni 2016)”

  1. Tambahan : Mengenai segmentasi ALL sendiri, adalah segmentasi yang menyasar kalangan umum, dari A-E. Namun, rata-rata stasiun TV cukup jarang menyasarkan diri ke ALL, karena terkait dengan citra dari stasiun TV tersebut.

    Suka

  2. […] Inilah bagian kedua dari artikel yang berjudul sama.>/a> Mari kita lanjutkan tanya jawabnya. […]

    Suka

  3. […] dari artikel berjudul sama, namun dibagi dalam berberapa bagian. Bagian yang sudah dipublish yaitu bagian 1 dan bagian 2, dan bagian ini merupakan bagian […]

    Suka

  4. […] penasaran sama rating? Coba lihat ini. Ada 3 bagian, dan semuanya sudah dijelaskan secara gamblang (jelas). Langsung ke topik bahasan […]

    Suka

Tinggalkan komentar


Popular Categories



Cari tulisan saya disini